Hi, guest ! welcome to Mahasiwa2Universitas. | Contact | CallMe Twitter | CallMe Facebook
Mahasiswa FIKOM UNPAD

Selasa, 19 Mei 2015

Resume SOL VIII Materi 9 Mei 2015

Essay_SOL8                                                                                                             MUJIZAT ALAM
230210130065
FPIK
Resume Materi Sabtu, 9 Mei 2015
Keuntungan yang bisa kita dapat dari mengikuti organisasi, yaitu tempat untuk kita dapat mengupgrade skill, mengasah analisis berpikir kita, wadah mengimplementasikan ilmu yang didapat.

Tempat terbaik menyalurkan aspirasi adalah organisasi. Bicara organisasi berarti kita bicara scale of impact, yaitu sebesar apa dampak yang bisa kita ciptakan lewat organisasi, karena masalah yang ada semakin banyak dan tanggung jawab kitalah sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan masalah tersebut

Sebuah kejahatan yang terorganisir dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Gagasan individu haruslah digabungkan dengan gagasan yang lain agar menghasilkan gagasan yang lebih baik. Maka dari itu, organisasi merupakan hal yang prinsipil bagi setiap manusia.

Mahasiswa memiliki tanggung jawab moril terhadap masyarakat. Jadi setidaknya ada tiga pilihan bagi mahasiswa: aktif organisasi, prestasi ataukah kewirausahaan? Masuk organisasi dapat meningkatkan kapasitas diri. yang paling penting dari sebuah organisasi adalah struktur. Organisasi di dalam universitaa itu hanya Kema, sedangkan UKM, HIMA, dll merupakan badan organisasi ini tercantum dalam

Kesan itu mengabdi, namun sayangnya kita tidak punya banyak waktu untuk memperbaiki kesan.

Performance kita diorganisasi adalah investasi masa depan kita. yang terpenting saat kita bicara di dpn orang bukan hanya public speaking yang baik, tetapi juga bagaimana saat kita bicara dapat memberikan pengaruh terhadap mereka, serta dapat masuk ke dalam hati.

                                                       
@MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 @MujizatAlam21 

Read More »
20.38 | 0 komentar

Pola Pergerakan Mahasiswa Yang Dipengaruhi Aspek Sosial Budaya Setiap Fase (Pergerakan masa lalu, kini, dan masa akan datang)

Essay_SOL8                                                                                                             MUJIZAT ALAM
230210130065
FPIK

Judul :
“Pola Pergerakan Mahasiswa Yang Dipengaruhi Aspek Sosial Budaya Setiap Fase (Pergerakan masa lalu, kini, dan masa akan datang)”

Mahasiswa mempunyai tanggung jawab besar dalam melaksanakan fungsinya sebagai kaum muda terdidik yang sadar akan kebaikan dan kebahagiaan masyarakat hari ini dan masa depan.
Sejarah mencatat bahwa kaum pemuda khususnya mahasiswa memegang peranan penting dalam tonggak perubahan di negeri ini dengan sifat yang kritis, ketajaman intelektual, independensi, serta energi yang besar.
Dalam sejarahnya, pergerakan mahasiswa dilakukan dengan berbagai metode, baik berupa aksi damai, diskusi, penyadaran, turun ke jalan, maupun penyebaran release atau pamflet ke masyarakat, audiensi, dan lainnya
Jika kita melihat sejarah Indonesia, pergerakan mahasiswa terbagi menjadi 4, yang pertama, pergerakan nasionalis kemerdekaan (1900-1945), yang kedua pergerakan orde lama (1945-1965), yang ketiga pergerakan orde baru (1965-1998), dan yang terakhir pergerakan reformasi (1999-sekarang).
Dalam setiap pergerakan mahasiswa memiliki corak masing-masing yang mencirikan ideologi yang mereka bawa. Namun dalam pergerakan mahasiswa kini, gerakan mahasiswa dituntut dapat menjaga demokrasi, menggapai kesejahteraan, dan mencerdaskan bangsa

Pergerakan mahasiswa zaman ini bersifat pragmatis kultural serta memiliki godaan-godaan yang lebih banyak. Oleh karena itu, profesionalisme, usaha, pengabdian kepada masyarakat, gerakan lingkungan menjadi alternatif pilihan bagi para mahasiswa dalam kondisi politik sekarang in terlebih lagi setelah pemilihan presiden RI pada tahun 2014 lalu.

Read More »
20.30 | 0 komentar

Filosofi Gadget / The Philosofy of Gadget

Essay_SOL8                                                                                                             MUJIZAT ALAM
                                                                                                                                          230210130065
                                                                                                                                    Marine Surveyor



The Philosofy of Gadget
Menurut pandangan saya, kepemimpinan itu adalah sebuah sifat atau karakter yang mana dapat mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama,  yang tentunya berdasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan..
Oleh karena itu jika kita melihat pengertian tersebut, yang terpikirkan didalam pemikiran saya adalah gadget. Gadget adalah sebuah teknologi kekinian yang sedang di senangi oleh semua lapisan masyarakat, baik dalam bentuk smartphone, laptop, tablet hp.
Dalam era globalisasi ini, segala hal mengenai informasi kekinian sudah dapat diakses dengan mudah melalui gadget, oleh karena itu di dalam era ini gadget seakan-akan menjadi barang yang wajib dimiliki oleh masyarakat.
Saya melihat gadget memiliki filosofi kepemimpinan, karena gadget merupakan benda yang memiliki salah satu karakter kepemimpinan yaitu dapat mempengaruhi penggunanya. Baik buruknya penggunaan gadget akan mempengaruhi baik buruknya tingkah laku dari penggunanya.
Informasi-informasi kekinian, seperti contoh berita politik yang sekarang bisa diakses dengan mudah di berbagai situs dunia maya dengan gadget, dapat menimbulkan spekulatif karena banyak situs yang menampilkan berita tidak berdasarkan atas fakta yang terjadi, sehingga mengarahkan masyarakat kepada pemikiran yang salah dan tidak berdasar.
Filosofi Gadget



                                                                                                                  

Read More »
20.25 | 0 komentar

Jumat, 14 November 2014

Coastal Upwelling

Created By :  
                         TUGAS MATA KULIAH OSEANOGRAFI FISIKA
Name      :     Mujizat Alam                                          Kelautan 2013
NPM       :     230210130065

                                       EASTERN INTENSIFICATION
  

                                                     UPWELLING

         Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven motion yang kuat, dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut. Upwelling adalah fenoma atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari arus horizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal.  Laut juga terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang semakin meningkat seiring pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya gerakan massa air vertikal akan menimbulkan efek yang signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu.


COASTAL UPWELLING

Gambar 1. Coastal Upwelling
        Coastal upwelling adalah upwelling pada pesisir atau di daerah dekat pantai yaitu tipe upwelling yang paling banyak memiliki hubungan dengan aktivitas manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas perikanan di dunia, seperti ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.).Upwelling ini terjadi karena, efek coriolis yang membelokan angin kemudian permukaan laut akan terbawa oleh angin menjauhi pesisir, sehingga air laut dalam yang mengadung nutrien sangat tinggi, akan menggantikan air permukaan yang terbawa oleh angin. 
       Bagian kunci dari oseanografi fisika yang menimbulkan coastal upwelling adalah efek Coriolis yang didorong oleh wind-driven cenderung diarahkan ke sebelah kanan di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan.
Gambar 2. Coastal Upwelling
      Coastal Upwelling terjadi di dekat pantai ketika stres angin memiliki komponen dalam arah sepanjang pantai dengan pantai ke kiri (di belahan bumi utara). Dalam kasus New Jersey ini akan menjadi angin selatan (angin bertiup ke utara), sedangkan di California upwelling terjadi ketika angin bertiup dari utara ke selatan. 
Perhatikan bahwa kasus upwelling terjadi ketika angin bertiup ke arah yang berlawanan dengan arah propagasi gelombang Kelvin. Coastal Upwelling ini berhubungan dengan Wind Stress, Ekman Transport, Ekman Dept.

         Upwelling terjadi karena angin Ekman transportasi berada di lapisan permukaan jauh dari pantai dan transportasi ini lepas pantai air permukaan diisi kembali oleh transportasi darat dari dasar perairan. Jika permukaan air hangat dan lapisan bawah dingin-seperti yang sering terjadi karena air dingin lebih berat-maka udara akan dingin. Demikian pula, seperti yang sering terjadi, jika lapisan bawah adalah nutrisi yang kaya maka upwelling akan membawa air kaya nutrisi ke dalam zona eufotik dan fitoplankton akan melimpah. Hal ini jelas terlihat dalam citra satelit dari suatu peristiwa upwelling di sepanjang pantai barat AS yang diikuti periode angin utara persisten


Gambar 4. New Jersey Shore 
        Demikian pula, sepanjang New Jersey Shore angin selatan menghasilkan upwelling. Dalam bulan-bulan musim panas bisa drop karena suhu pantai dapat mencapai hingga di bawah 60 derajat di tengah Juli !
     Bahkan fakta tahun terakhir ini upwelling begitu gigih sepanjang pantai timur AS yang menarik perhatian media nasional.
Gambar 3. Citra Satelit Mengenai Upwelling
      Interaksi antara batimetri dan upwelling memberi variabilitas bersama-pantai yang terlihat pada gambar di samping. THe peningkatan pertumbuhan plankton yang berhubungan dengan upwelling-dan konsentrasi bahan organik ini yang terkait untuk menghasilkan daerah oksigen terlarut yang rendah sepanjang pantai New Jersey.


Untuk lebih rinci mengenai studi kasus tentang coastal upwelling dapat di klik blog teman saya, dengan link http://aryanarendra.blogspot.com/

DAFTAR PUSTAKA
1.  http://www.nwfsc.noaa.gov/research/divisions/fe/estuarine/oeip/db-coastal-upwelling-index.cfm

2. G. Neumann and W. J. Pierson, Jr., 1966. Principles of Physical Oceanography  [Ebook]















Read More »
19.38 | 0 komentar

Pengujian Sifat Fisik Kimiawi Protein ( Praktikum Biokimia )

Disusun Oleh :
Created By : MUJIZAT ALAM (MAHASISWA UNPAD SEMESTER 2 2014) Call Me @MujizatAlam21 

Praktikum BIOKIMIA 

PENGUJIAN SIFAT FISIK KIMIAWI PROTEIN
Mujizat Alam 230210130065

ABSTRAK
Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Protein juga merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh karena zat ini berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh serta sebagai zat pembangun dan pengatur. Molekul protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, S, N, P, dan beberapa unsur logam seperti besi dan tembaga. Kegiatan praktikum yang dilakukan mengenai pengujian sifat fisik kimiawi protein, yang bertujuan untuk memahami perubahan sifat-sifat protein karena berbagai perlakuan dengan penambahan asam, basa, dan pemanasan dan juga untuk memahami ikatan peptida pada protein, sifat koagulasi protein baik yang amfoter maupun reversible. Alat yang digunakan meliputi beaker glass, hot plate, pH meter, cawan petri, dan tabung reaksi. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi KOH, H2SO4, kulit ikan, pereaksi ninhidrin. Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Salah satu penyebab denaturasi protein adalah perubahan temperatur perubahan pH, penambahan asam/basa. Sampel berupa putih telur, dan ikan (daging,tulang,kulit) akan mengalami denaturasi protein yang disebabkan oleh pemanasan dan penambahan asam / basa. Pada pemanasan mengalami denaturasi irreversible, sedangkan pada penambahan asam / basa mengalami denaturasi reversible. Penambahan asam kuat membuat sampel mengalami penurunan pH lebih besar dibandingkan asam lemah. Dan penambahan basa kuat membuat sampel mengalami kenaikan pH lebih besar dibandingkan basa lemah.

Kata kunci: protein, judul praktikum, alat dan bahan, pengujian protein, hasil


PENDAHULUAN
Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung unsur-umsur C, H, O, N, P, S, dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno, 1992).
Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat bervariasi dari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif (Sudarmadji, 1996).
Protein memiliki keunikan sifat, struktur dan fungsi yang dipengaruhi oleh  jumlah, jenis dan urutan asam amino penyusunnya. Keunikan tersebut diantaranya mempengaruhi rasa dan tekstur bahan yang mengandung protein, konfigurasi protein dapat diubah dengan perlakuan fisik maupun kimia dan protein dapat mengalami degradasi yang menghasilkan molekul yang lebih sederhana dan hasil sampingan.
Denaturasi protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang memutuskan molekul protein. Terdapat dua jenis denaturasi protein, yaitu pengembangan rantai peptida (koagulasi) dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul ikatan. Ikatan yang dipengaruhi oleh proses denaturasi adalah ikatan hidrogen, ikatan hidrofobik, ikatan ionic, dan ikatan intramolekuler. Pembentukan ikatan yang cukup banyak dapat menyebabkan protein tidak lagi terdispersi sebagai koloid. Protein yang terdenaturasi akan mengalami penurunan kelarutan, peningkatan viskositas, hilangnya aktifitas biologi dan protein mudah diserang enzim proteolitik. Peningkatan vikositas pada protein yang terdenaturasi akan berpengaruh pada penurunan kelarutan di dalam cairan yang menyebabkan protein menjadi mudah mengendap. Denaturasi juga menyebabkan protein kehilangan karakteristik struktural dan beberapa kandungan senyawa di dalamnya, namun struktur utama protein seperti C, H, O dan N tidak akan berubah. Namun hal tersebut hanya terjadi pada sebagian kecil jenis protein. Denaturasi umumnya sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali. Denaturasi dapat terjadi karena beberapa hal yaitu karena pengaruh pH, panas, pelarut, logam berat, garam, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi.
Sumber protein itu salah satunya adalah putih telur, ikan (daging). Telur merupakan bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki kadar protein yang cukup tinggi. Selain itu, putih telur memiliki fungsi yang cukup penting diketahui oleh masyarakat yaitu sebagai penawar racun apabila seseorang keracunan logam berat.
Sifat kimiawi yang terjadi disebabkan karena protein dapat bermuatan negatif, positif, dan keduanya pada lingkungan pH tertentu. Sifat kimiawi sangat reaktif karena memiliki sifat amphoter, mengikat ion, dan mengikat air. Amphoter adalah protein yang mempunyai dua sifat yang berlawanan yaitu dapat bersifat asam atau basa, atau dapat bereaksi dengan asam ataupun basa, ataupula dapat memberi dan menerima secara bersamaan. Sifat ini dipengaruhi oleh pH lingkungan dimana protein tersebut berada.
Pada kesempatan minggu kemarin, dilakukan praktikum pengujian sifat fisik kimiawi protein, yang bertujuan untuk memahami perubahan sifat-sifat protein karena berbagai perlakuan dengan penambahan asam, basa, dan pemanasan dan juga untuk memahami ikatan peptida pada protein, sifat koagulasi protein baik yang amfoter maupun reversible.




METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum biokimia mengenai sifat fisik kimiawi protein, dilaksanakan pada hari Selasa 4 Nopember 2014 yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi, Gedung 4 FPIK Universitas Padjadjaran. Alat yang digunakan dalam praktikum ini berupa beaker glass, hot plate, pH meter, cawan petri, dan tabung reaksi. Sedangkan bahan yang digunakan berupa NH3, KOH, H2SO4, CH3COOH, telur ayam mentah, ikan (daging, tulang dan kulit), pereaksi ninhidrin.

Disiapkan 2 mL atau 2 g sampel pada tabung reaksi
|
Diukur pH sampel
|
Ditambahkan 1 mL asam atau basa pada sampel
 |
Diamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi
 |
Sampel dipanaskan diatas hotplate selama 15 menit
|
Ditambahkan pereaksi ninhidrin setelahnya
 |
Diukur pH sampel yang telah diberi perlakuan

 



HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok
Sampel
Perlakuan
pH Awal
pH Akhir
Pengamatan sebelum Pemanasan
Setelah Pemanasan+ninhidrit
5
Daging
Asam Kuat
7
0


Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Basa Kuat
13
Sampel hancur, warna menjadi kuning
Aquades
7
Warna menjadi ungu
6
Kulit
Asam kuat
7
0
Garis hitam kulit memudar
Sempel mengkerut kemudian hancur
Basa kuat
13
Bagian putih kulit memudar
Sempel hancur
Aquades
7
Tidak ada perubahan
Sempel mengkerut dan terbelah, air keruh
7
Tulang
Asam kuat
7
0
Tidak ada perubahan


Tidak ada perubahan
Basa kuat
13
Pada basa air menjadi keruh
Aquades
7
Air menjadi keruh
8
Telur
Asam kuat
10
1
Warna menjadi putih
Gumpalan putih larut
Basa kuat
13
Terdapat gumpalan
Tidak ada perubahan
Aquades
9
Lebih cair
Terdapat gumpalan putih dan cairan berwarna
Sumber : Lab Bioteknologi Shift 1


Kelompok
Sampel
Perlakuan
pH awal
pH akhir
Pengamatan Sebelum Pemanasan
Pengamatan Sesudah Pemanasan
Pengamatan Uji Ninhidrin
13
Daging
Asam Lemah




7
2
Tercium bau khas CH3COOH
 Menggumpal
Negatif, tidak ada perubahan
Basa Lemah
10

Terdapat bau khas NH3

Menggumpal
Positif, Larutan berwarna ungu
Aquades
5
Tidak terdapat bau yang khas
Menggumpal
Negatif, tidak ada perubahan
14
Kulit
Asam Lemah





7
2
Larutan berubah keruh
Berbentuk dan bau menyengat
Negatif, tidak ada perubahan
Basa Lemah
11
Tidak ada perubaha
Larutan menjadi keruh dan tekstur kulit hancur
Negatif, tidak ada perubahan
Aquades
8
Tidak ada perubaha
Larutan berwarna putih keruh , tak berbau
Positif, Larutan berwarna ungu
15
Tulang
Asam Lemah


7
3
Berbau asam dan menyengat
air  menjadi keruh

Negatif, tidak ada perubahan


Basa Lemah
10
Berabau amonia
air  menjadi keruh


Aquades
7
Tidak ada perubaha
Tidak ada perubaha








16
Telur
Asam Lemah


10
3
Terjadi Endapan
Terjadi Koagulasi

Negatif, tidak ada perubahan
Basa Lemah
10
Larutan cair, tidak terjadi perubahan
Menggumpal dibawah
Positif, terdapat serat ungu
Aquades
9
Larutan lebih encer
Berubah dari liquid menjadi solid semua
Positif, berwarna Ungu muda
Sumber :  Lab Bioteknologi Shift 2

PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan minggu kemarin yaitu mengenai pengujian sifat fisik kimiawi protein dengan menggunakan sampel ikan (tulang, daging, kulit) dengan prosedur yang telah ditentukan untuk mengetahui kandungan asam amino bebas dan protein pada ikan tersebut. Pada pengujian ini, apabila terjadi perubahan warna menjadi warna ungu, hal tersebut menandakan bahwa adanya indikasi terkandungnya asam amino bebas dan protein pada sampel tersebut akibat dari pemberian pereaksi ninhidrin. Prinsip yang digunakan dalam praktikum ini yaitu denaturasi protein.
Hasil pengujian dan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 16 pada telur, diperoleh pH awal sebesar 10. Kemudian telur dimasukkan kedalam 3 tabung reaksi. Tabung pertama diberikan perlakuan penambahan larutan asam kuat H2SO4 sebanyak  1 ml, sedangkan tabung reaksi kedua diberikan perlakuan berupa penambahan larutan basa kuat KOH sebanyak 1 ml dan pada tabung ketiga hanya dipanaskan.
Uji sifat protein  pada telur dengan perlakuan pemberian asam lemah, dan didapatkan pH berubah dari 10 menjadi 3 disetai terjadinya endapan, lalu setelah di panaskan tekstur berubah dari cair menjadi padat menandakan terjadi koagulasi, setelah itu ditetesi pereaksi ninhidrin dan tidak terjadi perubahan dan setelah dipanaskan kembali tetap tidak terjadi perubahan.
Uji sifat protein telur dengan pemberian basa lemah, tidak terjadi perubahan pH tetap 10 dengan cairan sedikit cair, dan setelah di panaskan tekstur berubah dari cair menjadi padat, menggumpal di dasar, terakhir setelah ditetesi pereaksi ninhidrin hasilnya positif terdapat serat-serat berwarna ungu.
Uji protein dengan perlakuan pemanasan pada telur didapat, pH berubah dari 10 menjadi 9 yang disertai dengan perubahan fisik dari cair menjadi padat, lalu setelah ditetesi pereaksi ninhidrin tidak terjadi perubahan tetapi setelah di panaskan kembali warna sampel bagian permukaan berubah menjadi keunguan.
Perubahan pH yang terjadi baik pada perlakuan dengan pemberian asam lemah, basa lemah, dan juga pemanasan dikarenakan asam lemah dapat menurunkan pH dan basa lemah dapat menaikan pH. Terjadinya endapan dan gumpalan pada perlakuan pemberian asam lemah membuktikan terjadinya proses denaturasi dan juga koagulasi (rusaknya struktur primer sekunder dan tersiernya), hal tersebut bisa di lihat dari hasil denaturasi dan koagulasi yaitu gumpalan dan juga endapan. Setelah proses pemanasan perlakuan asam lemah menjadi padat hal tersebut terjadi karena adanya proses koagulasi, pada perlakuan basa lemah menjadi adanya endapan hal tersebut terjadi dikarenakan adanya proses koagulasi yang disertai proses denaturasi, sedangkan pada perlakuan pemanasan cairan berubah menjadi padat dikarenakan adanya proses koagulasi.

KESIMPULAN
Berdasarkan data dan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa protein dapat mengalami perubahan struktur kimia karena proses pemanasan, penambahan asam dan basa. Sehingga bisa dikatakan, bahwa protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktivitas biologisnya. Indikasi terjadinya denaturasi protein dapat dilihat dari segi warna, tekstur sampel tersebut, setelah mengalami perlakuan sesuai prosedur. Protein lebih mudah mengalami denaturasi sehingga dapat menghilangkan gugus protein pada bahan makanan apabila melakukan perlakuan yang membuat protein terdenaturasi.

DAFTAR PUSTAKA
Marthohargono, S. 1984. Biokimia. Gadjah Mada University. Press : Yogyakarta
Suhartono. 1989. Protein dan Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor: Bogor
Poedjiadi,Anna, 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit UI-Press: Jakarta.

LAMPIRAN


Read More »
18.22 | 0 komentar